Mengulik Tingkat Pendidikan Indonesia di Era Globalisasi

Senin, 29 Januari 2024

Penulis: Tiara Cahyaningrum

image-berita
Foto: Pinterest (mudam4305)

Edukasi - Saat ini peringkat pendidikan Indonesia berada dalam kondisi yang cukup menyedihkan. Rata-rata IQ masyarakat Indonesia berada pada peringkat 130 dari 199 negara, sistem pendidikan Indonesia berada pada peringkat 57 dari 77 negara, dan angka melek huruf Indonesia berada pada peringkat 60 dari 61 negara.

Walaupun begitu, sebenarnya Indonesia bukanlah negara yang kekurangan motivasi belajar.  Banyak sekali kata mutiara tentang pendidikan yang disuarakan oleh para tokoh sejarah seperti “Belajar tanpa berpikir tidak ada gunanya, tetapi berpikir tanpa belajar sangat berbahaya!” dari Bung Karno ataupun “Tut Wuri Handayani” karya Ki Hajar Dewantara.

Namun, mengapa hal tersebut bisa terjadi? Yuk kita ulik alasannya!

Ada dua variabel utama yang memengaruhi tantangan pembangunan pendidikan di era globalisasi, yaitu kekuatan internal dan kekuatan eksternal.

Pada tekanan internal, permasalahan yang terjadi terkait dengan kurikulum, strategi pengajaran, kualitas dan profesionalisme sumber daya manusia, serta biaya pendidikan.

Lalu, pada variabel eksternal, masalah yang terjadi adalah kurangnya semangat untuk melakukan penelitian dan pembelajaran yang lebih banyak berfokus pada tekstual dibandingkan pemahaman terhadap pelajaran yang diberikan.

Akan tetapi, tantangan tersebut dapat diselesaikan dengan melakukan pengoptimalan pada sistem pendidikan.

Kualitas pendidik, seperti guru, mempunyai dampak besar terhadap seberapa baik suatu negara menavigasi periode globalisasi. Guru harus terampil dan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan teknologi.

Tak hanya itu, semua lembaga pendidikan juga perlu untuk mengembangkan keterampilan baru dalam bidang pengajaran seperti keterampilan data, teknologi, informasi, dan sumber daya manusia selain mengandalkan kemampuan dasar seperti membaca, menulis, dan matematika.

Jika terealisasi dengan baik, melalui solusi tersebut, Indonesia dapat menciptakan individu yang cerdas, berdaya cipta, dan kreatif di dunia pendidikan global.

Selain itu, untuk meningkatkan pendidikan Indonesia secara internasional, PPI Dunia dan Omega Education Group membentuk ‘Gerakan Mahasiswa Indonesia Global’ yang kegiatannya berfokus pada pemberian bekal sebelum menempuh pendidikan tinggi di luar negeri.

Selain pengetahuan akademik, mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri juga harus memiliki keterampilan sosial, kemandirian, dan kemampuan menyesuaikan diri dengan situasi baru. 

 

(Nft/Tcn)

Tags

tag_fill_round [#1176] Created with Sketch.
pendidikan global globalisasi guru sistem pendidikan