Indonesia Emas Mengabdi Ajak Masyarakat di Lombok Memulai Bisnis Online

Kamis, 15 Agustus 2024

300

Penulis: Faruq Bytheway

image-main-content
Foto: Indonesia Emas Mengabdi bersama warga Desa Bayan Lombok Utara (Dok/Pri).

News - Pulau Lombok masih menjadi salah satu pulau yang terus melestarikan tradisi dan budaya untuk terus dioptimalkan, terlebih hasil kerajinan tangan yang turun temurun diajarkan dari generasi ke kegenerasi berikutnya.

Meski sumber utama dalam menunjang kebutuhan hidup mayoritas adalah petani dan peternak, masyarakat di Lombok tepatnya di Desa Bayan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara memiliki penghasilan sampingan yaitu, kerajinan tangan kain tenun khas lombok.

Melihat peluang tersebut, Indonesia Emas Mengabdi (IEM) mengajak masyarakat mulai mempromosikan hasil karyanya di sosial media, mulai dari TikTok, Instagram, hingga Facebook. 

Sebelumnya, para peserta IEM mengajak para warga setempat untuk melakukan Forum Group Discussion (FGD) untuk meninjau apa yang menjadi kendala dari proses penjualan dari kerajinan tangan tersebut. 

Jueratul Uyun, salah satu peserta IEM menyampaikan bahwa diri bersama pesrta yang lain melihat potensi dan peluang yang cukup besar untuk menyebarluaskan dengan mempromosikan berbagai produk budaya khas Lombok di sosial media. 

"Kerajinan tangan ini merupakan peluang besar yang kamI lihat untuk diketahui banyak orang di luar sana, agar dapat menjadi nilai tambah dan tidak diproduksi hanya momentum saja, tapi secara terus menerus", jelasnya, kepada Youtz Media, Rabu (14/08/2024). 

Sejauh ini, banyak kendala yang dialami oleh masyarakat setempat dalam proses promosi kerajinan tangan yang dihasilkan, mulai dari kurangnya percaya diri, kurangnya optimalisasi pengaruh sosial media dalam memasarkan produknya, dan banyak kendala lainnya. 

Seperti yang disampaikan oleh Yurenda Yanti, dirinya mengungkapkan bahwa kendala terbesarnya dalam memasarkan produknya adalah kurangnya pemahamam cara pengambilan gambar. 

Selain itu, pembuatan konten produk juga menjadi kendala lain dalam memasarkan produk yang telah dihasilkan.

"Kami masih keterbatasan terkait cara pengambilan gambar dan pembuatan konten produk serta pengoperasian platfotm sosial media lainnya", ungkapnya. 

Pada momentum tersebut, para peserta IEM didampingi oleh Brand Ambassador (BA), Farhan, Cacil, dan Rinaldi, memberikan edukasi cara memulai bisnis online melalui sosial media. 

Diketahui, para peserta IEM mulai mensosialisasi bagaimana cara pembuatan akun, cara pengambilan gambar hingga cara produksi konten agar dapat dilihat oleh khalayak umum. 

Kemudian di sesi terakhir para warga diajak foto bersama dengan para peserta dan BA IEM.

 

(Frq/Tra)

Tags

tag_fill_round [#1176] Created with Sketch.

Berita terkait