Di Tulungagung, Wali Murid Keluhkan Mahalnya Seragam Siswa Baru
Sabtu, 22 Juli 2023
Penulis: Faruq Bytheway

Pendidikan - Para Wali Murid di salah satu SMA di Tulungagung Jawa Timur ramai mengeluhkan soal mahalnya seragam untuk siswa baru.
Hal itu terjadi di SMA Negeri 1 Kedungwaru, Tulungagung yang banyak mengeluhkan mahalnya biaya pembelian seragam dan atribut siswa baru di sekolah. Bahkan pembelian terkesan diwajibkan.
Salah seorang wali murid berinisial NE mengatakan untuk memenuhi kebutuhan seragam dan atribut anaknya yang menginjak kelas X harus merogoh kocek Rp 2.360.000.
"Kalau melihat harganya saya rasa cukup mahal, itu belinya di (koperasi) sekolah," kata NE kepada wartawan, Kamis (20/7/2023).
Lebih lanjut, menurutnya uang Rp 2,36 juta digunakan untuk membeli 10 jenis kain seragam dan atribut, dengan rincian, 1 stel kain seragam abu-abu putih Rp 359.400, 1 stel kain seragam pramuka Rp 315.850, 1 stel kain seragam batik Rp 383.200, 1 stel kain seragam khas Rp 440.550, jas almamater Rp 185.000, kaus olahraga Rp 130.000, ikat pinggang Rp 36.000, tas sekolah Rp 210.000, atribut Rp 140.000 dan jilbab Rp 160.000.
"Untuk seragam itu masih dalam bentuk kain lho, kalau yang sudah jadi cuma seragam olahraga. Jadi kami harus ada biaya tambahan lagi untuk menjahitkan," ujarnya.
Tak hanya soal harga dan rinciannya, pembelian kain seragam di sekolah tersebut terkesan diwajibkan, karena jika membeli di luar, pihak sekolah mengkhawatirkan akan memiliki warna yang berbeda.
"Anak saya dibilangi sama gurunya, kalau beli di luar nanti warnanya beda. Jadi anak-anak takut, apalagi siswa baru," tuturnya.
NE mengaku harga kain seragam tersebut dinilai cukup memberatkan, karena lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga di pasaran. Bahkan dibandingkan dengan sekolah lain pun harganya tetap lebih tinggi.
"Kemarin itu akhirnya saya upayakan untuk melunasi, ya namanya demi anak. Tapi kalau bisa mbok jangan mahal-mahal," imbuhnya.
Sementara itu saat ingin diklarifikasi kepada Humas SMAN 1 Kedungwaru Agung Cahyadi, sampai saat ini belum ada respons saat dihubungi awak media.
Dikonfirmasi terpisah Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengatakan pihak sekolah dilarang mewajibkan murid untuk membeli seragam di sekolah. Ia menegaskan para siswa diberikan keleluasaan untuk membeli seragam di luar sekolah
"Gak boleh mewajibkan," kata Emil singkat.
Pihaknya mengaku langsung menindaklanjuti keluhan wali murid tersebut dengan menghubungi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
"Sudah saya teruskan infonya ke Kadisdik untuk ditindaklanjuti segera," ujarnya.
Emil juga mewanti-wanti seluruh SMA/SMK negeri di Jawa Timur agar tidak memaksa wali murid membayar sumbangan. Sekolah tidak boleh mendiskriminasi siswa yang tidak memberikan sumbangan ke sekolah.
"Kalau ada sumbangan yang terkesan dipaksakan termasuk perlakuan diskriminatif seperti pembedaan tertentu dalam apa yang sudah menjadi hak, misal urutan kartu ujian dan lain-lain bagi yang tidak menyumbang, serta jika ada kewajiban membeli seragam di tempat tertentu, mohon dilaporkan ke kami," imbuhnya.
(Fli/Ade)
Tags
Berita Populer
#1
#2
#3
#4
#5
#6
#7
#8
#9
#10
Berita terkait

Bandung - Dikenal gemar membagikan konten seputar tips and trick cara masuk perguruan tinggi hingga memberikan ed...
EducationRabu, 21 Juni 2023

Education - Sungai-sungai di berbagai belahan dunia menghadapi masalah serius akibat polusi yang merajalela. Ba...
EducationRabu, 06 Maret 2024

Edukasi - Sobat Youtz, tahu gak sih? belakangan ini kasus judi online kembali hangat dibicarakan lagi loh. Ban...
EducationKamis, 20 Juni 2024

Edukasi - Sobat Youtz, perlu kita pahami bersama bahwa cita-cita untuk mencapai kesuksesan bersifat universal, na...
EducationSenin, 25 September 2023

Edukasi - Sobat Youtz siapa di sini yang nggak kenal dengan Elon Musk? Ya, namanya sering disorot lantaran kebija...
EducationJumat, 01 September 2023

Edukasi - Institut Teknologi Bandung jadi Perguruan Tinggin Negeri (PTN) akademik dengan nilai rata-rata hasil UT...
EducationKamis, 13 Juni 2024

Edukasi - Sobat Youtz pernah kepikiran nggak? Dulu lihat kakak-kakak kelas kita masih SMA kayak kelihatan udah de...
EducationRabu, 27 September 2023

Edukasi - Sobat Youtz, pasti pernah mendengar tradisi Thudong nggak sih? Hmm… kalau Hari Raya Waisak, Sobat tah...
EducationJumat, 24 Mei 2024

Edukasi – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik 113 Universitas Hasanuddin (Unhas) menginisiasi program Ta...
EducationSelasa, 11 Februari 2025

Edukasi - Sobat Youtz tahu nggak, Bullying atau dalam bahasa Indonesia berarti perundungan, merupakan suatu perbu...
EducationSenin, 16 Oktober 2023

Edukasi – Di tengah maraknya isu lingkungan yang menekan industri fashion global, sebuah inisiatif dari Kampung...
EducationSelasa, 26 November 2024

Edukasi - Membangun hubungan yang baik atau menjalin komunikasi dengan orang harus berhati-hati. Jaga sikap dan p...
EducationSelasa, 25 Juli 2023

Education - Melibatkan diri dalam kegiatan menulis tak hanya menjadi hobi yang menyenangkan, melainkan juga sebua...
EducationSelasa, 30 Januari 2024

Edukasi - Menjadi orang tua memang tidak mudah. Banyak yang harus diperhatikan orangtua untuk anaknya agar memili...
EducationSelasa, 16 Juli 2024

Oleh: Faris Izzudin Musyaffa Masudi* Edukasi - Sobat Youtz pernah merasa bosan dengan keseharian yang biasa di...
EducationSenin, 28 Agustus 2023

Edukasi - Dalam upaya menangani masalah Kesehatan mental yang semakin kompleks di kalangan generasi sandwich, mah...
EducationKamis, 15 Agustus 2024

Edukasi - Penduduk yang tinggal di Kutub Utara atau dikenal dengan orang-orang Eskimo, yaitu penduduk asli yang ...
EducationRabu, 13 Desember 2023

Teknologi - Kamu masih kebingungan gimana caranya supaya kamu bisa mendapatkan KTP Digital? Mau konsultas...
EducationSenin, 24 Juli 2023

Edukasi - Indonesia berada di kawasan Cincin Api Pasifik, di mana lempeng-lempeng tektonik aktif bertemu dan seri...
EducationSelasa, 20 Agustus 2024

Edukasi - Mahasiswa Program Studi Analisis Kimia Sekolah Vokasi IPB University berhasil menginspirasi generasi mu...
EducationSenin, 25 November 2024