Bahaya Kesehatan Konsumsi Daging Anjing

Kamis, 18 Januari 2024

2660

Penulis: Faruq Bytheway

image-main-content
Foto: Bahaya Konsumsi Daging Anjing (VOA Indonesia).

Kesehatan - Sobat Youtz, belakangan ini lagi ramai soal anjing yang diperjualbelikan secara bebas di sejumlah daerah untuk keperluan dikonsumsi dagingnya. Di Indonesia baru-baru ini terungkap sebuah kasus perdagangan anjing secara ilegal ke sejumlah wilayah, terutama Jawa Tengah. 

Kasus ini pun cukup menyita perhatian lantaran menurut UU Nomor 18 Tahun 2022 tentang Pangan, Pada Pasal 1 Ayat (1), daging anjing tidak termasuk dalam makanan konsumsi, karena bukan merupakan sumber hayati produk peternakan, kehutanan, atau jenis lainnya. 

Tidak hanya di Indonesia loh sobat youtz, Korea Selatan misalnya. Korea Selatan resmi melarang perdagangan dan konsumsi daging anjing dengan alasan selama menjadi hewan ternak. 

Selain itu, hal yang tidak diperbolehkan ketika anjing-anjing tersebut tidak diperlakukan dengan baik, seperti dilahirkan dan dibesarkan di kandang yang kotor dan berkarat, dipaksa memakan sisa makanan, hingga disembelih dengan tusuk besi listrik ketika mencapai usia dewasa. 

Sementara itu desakan untuk menghentikan perdagangan daging anjing di Indonesia terus digaungkan dengan alasan kesehatan dan juga rasa empati terhadap hewan peliharaan. 

Selama ini, kota Solo menjadi kota yang paling banyak mengonsumsi daging anjing. Menurut laporan Dog Meat Free Indonesia (DMFI) pada tahun 2020 sebanyak 13.700 anjing telah dibantai di Soloraya untuk dikonsumsi. 

Bicara soal daging anjing, sobat youtz tahu nggak sih, dari segi kesehatan sebenarnya daging anjing tidak baik untuk dikonsumsi, hal itu dikarenakan daging anjing bisa menyebabkan beberapa penyakit, diantaranya: 

Rabies

Sobat youtz pasti sudah familiar dengan penyakit yang satu ini. Salah satu bahaya dari mengonsumsi daging anjing adalah adanya risiko penyebaran penyakit rabies. 

Pasalnya pada saat proses penyembelihan, penjagal dapat saja dengan mudah terinfeksi rabies dan menyebarkan penyakit ke anjing lain dan juga manusia. 

Dilansir dari CNN Indonesia, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Radbound University Medical Center pada 2009 menemukan bahwa kontak langsung, seperti memotong anjing dan kucing yang tidak mendapatkan vaksin, berisiko menularkan rabies. 

Tak hanya itu, mengutip dari Epic Animal Quest, penelitian melaporkan dua studi kasus orang yang tertular rabies setelah memotong anjing dan kucing yang telah mati. Keduanya dilaporkan meninggal dunia. 

Sebuah penelitian lainnya yang dilakukan National Institute of Hygiene and Epidemiology of Vietnam melaporkan, dua dari sepuluh anjing yang sakit ditemukan positif rabies. Studi dilakukan di tempat pemotongan anjing di Hanoi pada 2007 lalu. 

Infeksi bakteri

Ada banyak penyakit dan infeksi lain yang disebabkan oleh kebiasaan konsumsi daging anjing. Dalam laporan One Green Planet, bakteri yang menyebabkan kolera juga dapat dengan mudah disebarkan melalui kebiasaan konsumsi daging anjing. 

Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Jean-Marc Olive pernah mengingatkan bahwa kebiasaan konsumsi daging anjing dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri hingga 20 kali lipat. 

Seperti Trichinellosis yang merupakan salah satu parasit yang dapat dengan mudah ditularkan dari anjing ke manusia. Penularan terjadi melalui konsumsi anjing yang terinfeksi. 

Pada manusia, parasit ini dapat menyebabkan peradangan pada pembuluh darah. Jika tidak diobati, penyakit ini dapat berakibat fatal. Selain infeksi Trichinellosis, konsumsi daging anjing juga dapat memicu infeksi parasit seperti E.Coli107 dan salmonella. 

Resistensi antibiotik

Untuk mencegah penyebaran penyakit pada anjing, tidak sedikit nih peternak yang menggunakan antibiotik dan vaksin. Masuknya antibiotik ke dalam tubuh anjing menjadi ancaman bagi manusia yang mengkonsumsinya. 

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Review of Antimicrobial Resistance memprediksi, sebanyak lebih dari 10 juta nyawa akan hilang pada 2050 akibat resistensi antibiotik jika tak ada langkah pasti untuk mengatasinya. 

Walaupun tidak menjadi satu-satunya yang menjadi pemicu, tetapi kontribusi daging anjing tetap harus menjadi perhatian kita ya sobat youtz. 

Nah, sobat youtz itu dia beberapa masalah kesehatan yang bisa saja menyerang kita apabila kita mengkonsumsi daging anjing. Sekarang sudah paham kan, mengapa daging anjing tidak termasuk dalam bagian produk pangan?

 

(Ann/Frq)

 

Sumber:

https://www.liputan6.com/lifestyle/read/5500837/bahaya-makan-daging-anjing-yang-kembali-marak-di-indonesia-dari-rabies-sampai-infeksi-bakteri?page=2

https://www.klikdokter.com/info-sehat/berita-kesehatan/risiko-makan-daging-anjing-bagi-kesehatan 

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20191204162706-255-454114/bahaya-mengonsumsi-daging-anjing-untuk-kesehatan

 

Tags

tag_fill_round [#1176] Created with Sketch.

Berita terkait