Habis Sahur Langsung Tidur? Ini Resiko dan Bahaya yang Bakal Dialami
Rabu, 19 Maret 2025
Penulis: Anna Lutfhiah

Ramadan - Bulan Ramadan menjadi momen penuh berkah yang dinanti umat Islam di seluruh dunia. Salah satu amalan penting selama bulan suci ini adalah sahur.
Meskipun hukumnya sunnah muakkad atau sangat dianjurkan, tidak sedikit yang mulai melewatkan sahur seiring berjalannya waktu puasa.
Bahkan, ada pula yang tetap sahur tetapi langsung kembali tidur setelah makan. Kebiasaan ini ternyata dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Berikut beberapa risiko yang perlu diwaspadai.
1. GERD atau Asam Lambung Naik
Tidur setelah makan sahur dapat meningkatkan risiko Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Saat tubuh dalam posisi berbaring, asam lambung lebih mudah naik ke esofagus (kerongkongan), menyebabkan sensasi terbakar di dada atau heartburn.
Makanan yang baru dikonsumsi juga memerlukan waktu sekitar dua jam untuk dicerna dengan baik. Jika langsung tidur, proses ini terganggu dan dapat memicu gangguan pencernaan.
2. Tubuh Menjadi Lemas
Beberapa orang memilih makan sahur lebih awal pada malam hari agar bisa tidur lebih lama. Namun, pola ini justru menurunkan kualitas tidur.
Lambung yang masih aktif bekerja mencerna makanan dapat mengganggu siklus tidur, membuat tubuh terasa lebih lemas dan tidak bertenaga saat menjalani puasa.
3. Berat Badan Mudah Naik
Tidur setelah makan sahur dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan atau bahkan obesitas. Normalnya, makanan yang masuk ke tubuh digunakan sebagai sumber energi.
Namun, jika tubuh langsung beristirahat, kalori berlebih akan disimpan sebagai lemak. Selain itu, perut juga akan terasa lebih cepat lapar, yang bisa menyebabkan konsumsi makanan berlebihan saat berbuka puasa.
4. Risiko Sembelit
Kurangnya aktivitas setelah makan membuat sistem pencernaan bekerja lebih lambat, yang bisa menyebabkan sembelit. Ketika makanan tertahan terlalu lama di lambung, perut akan terasa penuh dan tidak nyaman.
Risiko sembelit juga meningkat karena tubuh cenderung kurang mendapatkan cairan selama berpuasa.
5. Peningkatan Risiko Serangan Jantung
Tidur setelah makan sahur dapat memicu peningkatan tekanan darah sepanjang malam. Hal ini berisiko bagi kesehatan jantung, terutama jika konsumsi makanan saat sahur mengandung tinggi lemak dan garam.
Jika dibiarkan terus-menerus, kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dalam jangka panjang.
6. Risiko Stroke
Tidur setelah makan juga dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke. Saat tubuh mencerna makanan, terjadi perubahan kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah.
Jika makanan belum sepenuhnya dicerna lalu tubuh langsung beristirahat, kondisi ini dapat memperbesar risiko stroke.
Bijak dalam Pola Sahur
Agar tetap sehat selama Ramadan, penting untuk mengatur pola sahur dengan baik. Sebaiknya, beri jeda waktu minimal dua jam sebelum tidur agar makanan bisa dicerna dengan optimal.
Selain itu, pilihlah makanan yang sehat dan mudah dicerna agar tubuh tetap bugar menjalani puasa. Dengan pola sahur yang tepat, ibadah puasa bisa dilakukan dengan lebih nyaman dan tubuh tetap sehat.
Gimana menurut Sobat Youtz?
(Ann/Far)
Tags