9,9 Juta Gen Z Menganggur, Menaker Beri Jawaban Normatif

Senin, 20 Mei 2024

Penulis: Faruq Bytheway

image-main-content
Foto: Gen Z cari kerja (metapos).

News - Badan Pusat Statistik (BPS) sempat mencatat bahwa jumlah pengangguran salah satunya didominasi oleh Generasi Z alias Gen Z. 

Diketahui dalam data tersebut, total 9,9 juta Gen menganggur.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah buka suara soal data BPS yang mencatat Gen Z tidak punya pekerjaan.

Ida membeberkan secara normatif bahwa Gen Z memang sedang dalam usia mencari pekerjaan. 

Tak hanya itu, ia menyebut pengangguran terbuka didominasi masyarakat usia 18-24 tahun. 

Umumnya, 18 tahun ada usia saat baru lulus SMA, dan 24 tahun adalah setelah lulus pendidikan S1. 

"Memang kalau dilihat dari data, pengangguran terbuka ini banyak didominasi oleh anak usia 18-24 tahun, itu biasanya mereka yang lebih banyak menganggur sedang mencari pekerjaan, mereka yang lulus sekolah, atau lulus kuliah. 24 tahun itu biasanya sudah lulus S1 kuliah, kalau 18 lulus SMA," jelasnya di Kompleks DPR, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2024).

Namun, jika ditelusuri dengan hasil data yang lain, Bappenas menunjukkan tingkat pengangguran terbuka sudah turun menjadi 4,8% di Februari 2024 dari sebelumnya 5,32%. 

Meski tak dapat dipungkiri, pemerintah terus mendorong pendidikan yang terhubung dengan pasar tenaga kerja. 

Dalam keterangan Ida, lulusan SMK menjadi salah satu penyumbang pengangguran terbanyak di Indonesia. 

Hal ini disebabkan adanya ketidaksesuaian antara pendidikan dan permintaan pasar tenaga kerja. 

"Saya kira yang terus didorong pemerintah sekarang, karena pengangguran kita ini terbanyak disumbangkan dari lulusan SMK karena memang terjadi mismatch,” jelasnya. 

Oleh karena itu, pemerintah terus menyalurkan program yang membangun mengenai pendidikan dan pelatihan yang selaras dengan kerja.

“Pemerintah terus membangun pendidikan dan pelatihan vokasi itu nyambung dengan pasar kerja, terjadi link and match antara pendidikan dan pasar kerja," bebernya. 

Tak hanya itu, menurutnya pemerintah telah menggandeng KADIN untuk mengatasi persoalan ini. 

Pasalnya KADIN dianggap sebagai representasi pasar tenaga kerja yang mengetahui kebutuhan. 

"Menyambungkan, menyinkronkan dengan pasar kerja. Ini adalah perpres kolaborasi karena menyertakan KADIN, yang tahu dunia kerja, yang tahu pasar kerja adalah teman-teman pengusaha," tuturnya.


(Frq/Tra

Tags

tag_fill_round [#1176] Created with Sketch.

Berita terkait