Kenali Hutang Ini, Ancaman Financial Planningmu

Jumat, 02 Februari 2024

Penulis: Nuraprilliana Dewi Sasminto

image-main-content
foto: Kenali Hutang Ini, Ancaman Financial Planningmu (Source by Canva)

Finance - Hutang menjadi hal yang tak bisa dihindarkan di situasi mendesak. Dalam perencanaan keuangan hutang memiliki porsi 30 persen dari pendapatan tiap bulannya untuk pelunasan. 

Meskipun begitu, perlu diwaspadai adanya hutang yang sifatnya konsumtif dimana bisa mengacaukan financial planning kamu. 

Jika ditelusuri lebih lanjut, hutang dapat dikategorikan menjadi dua jenis berdasarkan sifatnya. Ada hutang yang sifatnya konsumtif dan ada hutang yang sifatnya produktif.

Hutang Produktif: Investasi Masa Depan

Hutang produktif sifatnya digunakan untuk hal-hal yang menghasilkan pendapatan. Contohnya, modal usaha, pendidikan, atau investasi properti. 

Hutang jenis ini dapat membantu meningkatkan aset dan kekayaan individu dalam jangka panjang. Konsepnya, keuntungan yang diperoleh dari hasil investasi dapat digunakan untuk melunasi hutang dan meningkatkan taraf hidup. 

Hutang Konsumtif: Jeratan Gaya Hidup

Kebalikan dari hutang produktif, hutang konsumtif sifatnya digunakan untuk memenuhi gaya hidup konsumtif dimana merujuk pada kecenderungan untuk menghabiskan uang secara berlebihan melebihi kemampuan finansial yang dimiliki. 

Hutang konsumtif digunakan untuk memenuhi keinginan pribadi, bukan kebutuhan primer. Contohnya, membeli gadget terbaru, berlibur mewah, atau membeli barang-barang branded

Hutang jenis ini tidak menghasilkan pendapatan dan nilainya terus menurun seiring waktu. Hal ini memperbesar beban keuangan dan menghambat pencapaian tujuan finansial di masa depan.

Dilansir dari Kompas.com ada beberapa ancaman dari utang konsumtif, misalnya bunga dan biaya tambahan yang cenderung lebih tinggi, berpotensi menurunkan kredit skor, dan bahkan berpengaruh pada kesehatan mental.

Tanpa perencanaan keuangan yang tepat, kamu bisa saja kesulitan mencapai tujuan keuangan jangka panjang seperti memiliki rumah sendiri, berinvestasi, atau pensiun dengan nyaman. 

Untuk menghindari hutang yang sifatnya konsumtif dapat dilakukan beberapa upaya berikut: 

  1. Menahan diri dari godaan promo, diskon, dan paylater
  2. Buat anggaran keuangan yang jelas dan terencana
  3. Simpan uang dengan menabung atau berinvestasi
  4. Tingkatkan literasi keuangan
  5. Tingkatkan kesadaran akan konsekuensi setiap tindakan, berani berhutang berarti harus siap membayar
  6. Terapkan gaya hidup sederhana dengan tidak memaksa untuk mengikuti tren, lalukan budgeting, belanja seperlunya, dsb

Hutang bagaikan pisau bermata dua. Di satu sisi, ia bisa menjadi solusi di situasi mendesak. Di sisi lain, ia bisa menjadi bumerang jika tidak dikelola dengan bijak. 

Memahami perbedaan antara hutang konsumtif dan produktif adalah kunci untuk meminimalisir risiko dan mencapai tujuan keuangan.

Ingatlah, hutang produktif dapat menjadi alat untuk mencapai kebebasan finansial di masa depan. Namun, hindari jeratan hutang konsumtif yang tak berujung!

 

(nrprln/pndh)

Tags

tag_fill_round [#1176] Created with Sketch.

Berita terkait