China Buat Kebijakan, Apple Rugi Triliunan!
Sabtu, 09 September 2023
Penulis: Faruq Bytheway
Finance - Baru-baru ini Pemerintah China membuat kebijakan terkait larangan ASN dan Pegawai BUMN dilarang memakai iPhone.
Hal tersebut membuat saham apple terjun payung. Seperti dilansir dari CNBC, valuasi saham Apple (AAPL) turun sekitar 3% pada Kamis, setelah merosot 4% satu hari sebelumnya pada Rabu (6/9/2023).
"Kebijakan ini dispekulasi juga diterapkan ke instansi lain seperti BUMN dan berbagai perusahaan yang dikelola oleh pemerintah China," dikutip dari CNBC, Jumat (8/9/2023).
Tidak hanya itu saja, disebutkan juga dengan turunnya harga saham Apple di Dow Jones Industrial Average turun 2,9%. Hal tersebut membuat perusahaan rugi US$ 200 miliar atau setara dengan Rp 3.060 triliun (asumsi kurs Rp 15.300) dalam kurun waktu dua hari.
Sahamnya juga masuk dalam kategori kinerja terburuk. Meski larangan ini belum diumumkan secara langsung oleh pemerintah China. Sehingga menyebabkan adanya berbagai spekulasi jika produk-produk Apple ini terjebak dalam konflik China dan Amerika Serikat (AS).
Meninjau dari segi bisnis, hal ini tentu berdampak serius bagi Apple. Sebab kawasan Asia Pasifik, yang meliputi China, Hong Kong, dan Taiwan, adalah pasar ketiga terbesar bagi perusahaan besutan Steve Jobs tersebut.
Bahkan diketahui, kawasan tersebut menyumbang lebih dari 18% dari total pendapatan Apple yang tercatat mencapai US$ 394 juta atau sekitar Rp 6,042 triliun (dengan asumsi kurs Rp 15.335).
Menanggapi hal tersebut analis Toni Sacconaghi memprediksi bahwa pelarangan penggunaan iPhone disebut bisa mengurangi jumlah penjualan unit gawai pintar tersebut sebanyak 5%.
Sacconaghi juga menambahkan bahwa menilai Apple akan terancam jika kebijakan pemerintah China itu, ditangkap oleh warga sebagai sinyal untuk berpindah ke berbagai produk elektronik milik pemerintah RRC.
"Pelarangan penggunaan iPhone bagi pegawai pemerintah tidak hanya dapat menimbulkan dampak penjualan negatif. Namun menjadi langkah lebih besar pemerintah China untuk mendorong pemakaian teknologi domestik," tulis Sacconaghi.
(Frq/Tra)
Tags
Berita Populer
#1
#2
#3
#4
#5
#6
#7
#8
#9
#10
Berita terkait
Finance - Sobat Youtz, punya jadwal kerja lima hari dalam sepekan aja rasanya udah seneng banget kan, soalnya wee...
FinanceSelasa, 25 Juni 2024
Finance - Resmi dilantik pada Senin, (21/10/2024) Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai langsung meminta...
FinanceRabu, 23 Oktober 2024
Edukasi - Sobat Youtz, Filantropi Islam merujuk pada konsep memberikan dan berbagi dalam kerangka ajaran Islam....
FinanceSenin, 30 Oktober 2023
Finance - Sebagai generasi yang tentu memiliki peluang besar menghadapi Bonus Demografi, nyatanya tak selamanya m...
FinanceMinggu, 07 Januari 2024
Finance - Tupperware, salah satu brand penyimpanan makanan plastik yang populer sejak 1940-an, kini menghadapi an...
FinanceKamis, 19 September 2024
Finance - Kabar baik sekaligus menggembirakan datang kepada para Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Bagaimana...
FinanceMinggu, 05 November 2023
Finance - Jepang tak dapat mempertahankan posisinya sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Hal ...
FinanceKamis, 15 Februari 2024
Edukasi - Sobat Youtz, dalam ilmu hukum dan ekonomi syariah, istilah sengketa merujuk pada perbedaan pendapat, ko...
FinanceSelasa, 31 Oktober 2023
Finance - Sobat Youtz, sebagai negara dengan perekonomian yang dinamis dan memiliki sejumlah tokoh berpengaruh di...
FinanceJumat, 08 September 2023
Finance - Pertumbuhan ekonomi Indonesia seiring ditutupnya Kuartal I-2024 mengalami peningkatan yang cukup signif...
FinanceSenin, 06 Mei 2024