Tanda Kamu Alami Bullying dan Cara Terhindar hingga Mencegahnya

Senin, 16 Oktober 2023

Penulis: Fildzah Izzati Ishmah

image-main-content
Ilustrasi: freepik.

Edukasi - Sobat Youtz tahu nggak, Bullying atau dalam bahasa Indonesia berarti perundungan, merupakan suatu perbuatan berbentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus. 

Dilansir dalam laman Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPA), Bullying pada dasarnya dapat dikelompokkan ke dalam 6 kategori:  

- Kontak fisik langsung

Tindakan memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan, mencubit, mencakar, juga termasuk memeras dan merusak barang yang dimiliki orang lain.  

- Kontak verbal langsung

Tindakan mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memberi panggilan nama (name-calling), sarkasme, merendahkan (put- downs), mencela atau mengejek, mengintimidasi, memaki, menyebarkan gosip.  

- Perilaku non-verbal langsung

Tindakan melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi muka yang merendahkan, mengejek, atau mengancam; biasanya disertai oleh bullying fisik atau verbal.  

- Perilaku non-verbal tidak langsung 

Tindakan mendiamkan seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan, mengirimkan surat kaleng.  

- Cyber Bullying

Tindakan menyakiti orang lain dengan sarana media elektronik (rekaman video intimidasi, pencemaran nama baik lewat media sosial)  

- Pelecehan seksual

Kadang tindakan pelecehan seksual dikategorikan perilaku agresi fisik atau verbal. Dampak Bullying Bagi Korban, Pelaku, dan Masyarakat. 

Bullying dapat berdampak tidak hanya bagi si korban, namun juga bagi pelaku dan juga pihak-pihak yang ikut melihat. Korban pembulian akan merasakan dampak berupa depresi, trauma, marah, berpotensi menjadikan korban memiliki tingkat kehadiran yang rendah dan rendahnya prestasi akademik siswa. 

Sedangkan bagi pelaku sendiri, pelaku memiliki rasa percaya diri yang tinggi dengan harga diri yang tinggi pula, sehingga cenderung bersifat agresif dengan perilaku yang pro terhadap kekerasan, tipikal orang berwatak keras, mudah marah dan impulsif, toleransi yang rendah terhadap frustasi. 

Tak hanya itu, ia merasa memiliki kebutuhan kuat untuk mendominasi orang lain dan kurang berempati terhadap targetnya. Dengan melakukan bullying, pelaku akan beranggapan bahwa mereka memiliki kekuasaan terhadap keadaan. 

Oleh karena itu, jika dibiarkan terus menerus tanpa intervensi, perilaku bullying ini dapat menyebabkan terbentuknya perilaku lain berupa kekerasan terhadap anak dan perilaku kriminal lainnya. 

Dampak bagi anak atau orang lain yang menyaksikan yaitu akan menimbulkan banyak reaksi, bisa jadi ada anak yang menganggap hal tersebut adalah hal yang buruk, ada yang menganggap hal tersebut sebagai hal yang menakutkan sehingga memberikan rasa takut dan rasa tidak aman bagi yang menyaksikan. 

Namun bisa jadi ada anak lain yang berasumsi apabila kejadian tersebut didiamkan tanpa intervensi tegas, maka hal tersebut dianggap hal wajar dan bukan hal fatal. 

Langkah Pencegahan 

Pencegahan bullying perlu dilakukan oleh semua pihak, mulai dari lingkungan sekolah, orang tua, dan lingkungan masyarakat. beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memulai langkah-langkah pencegahan bullying diantaranya;

Pencegahan melalui anak

Yaitu dengan melakukan pemberdayaan pada anak agar untuk mampu melakukan pendeteksian dini mengenai potensi terjadinya bullying, bagaimana cara membantu orang yang terkena bullying, kemana harus melapor, dan bagaimana menghadapi dan menjaga diri apabila diri sendiri menjadi korban perundungan

Pencegahan melalui keluarga

Yaitu dengan meningkatkan ketahanan keluarga dan memperkuat pola pengasuhan. Misalnya, pencegahan melalui institusi pendidikan. Bagaimana peran sekolah, kampus, organisasi ekstra dan intra sekolah atau kampus juga membuat SATGAS pencegahan dan pusat pelaporan apabila ada potensi kekerasan atau perundungan.

Pencegahan melalui masyarakat

Yaitu dengan membangun kelompok masyarakat yang peduli terhadap perlindungan anak dimulai dari tingkat desa/kampung seperti Perlindungan Anak Terintegrasi Berbasis MAsyarakat (PATBM). Banyaknya kasus bullying yang saat sangat meresahkan masyarakat, banyaknya korban dari kalangan anak-anak dan remaja yang bahkan nekat untuk bunuh diri karena depresi dan trauma sebagai korban perundungan. 

Yuk, Sobat Youtz! Jadi bagian pencegahan kasus perundungan.

Tags

tag_fill_round [#1176] Created with Sketch.

Berita terkait