Seberapa Dekat Anies Baswedan dengan Anak Muda?

Senin, 05 Februari 2024

4055

Penulis: Tiara Cahyaningrum

image-main-content
Foto: Anies Rasyid Baswedan, Calon Presiden RI 2024/2029 (instagram/@aniesbaswedan)

News – Memasuki bulan februari, tak terasa hari pemilihan umum sudah semakin dekat nih sobat youtz. Sebelum itu, kira-kira sudah kenal belum dengan pasangan calon presidennya? Agar bijak dalam memilih, mengenal calon presiden yang akan memimpin Indonesia selama lima tahun kedepan hukumnya wajib, lho.

So, yuk kita kenalan dengan salah satu dari Calon Presiden Indonesia 2024/2029 yaitu Bapak H. Anies Rasyid Baswedan, S.E., M.P.P., Ph.D. 

Usai menyelesaikan masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017/2022, Anies Baswedan melanjutkan karir di bidang politik dengan menjadi Calon Presiden Indonesia nomor urut 1 yang ditemani oleh Dr. (H.C.) Drs. H. Abdul Muhaimin Iskandar, M.Si sebagai wakilnya.

Seseorang yang akrab disapa sebagai Abah Anies ini lahir pada 7 Mei 1969 di Kuningan, Jawa Barat. Beliau terlahir dalam keluarga akademisi, dimana kedua orang tuanya, Rasyid Baswedan dan Aliyah Rasyid, merupakan dosen di salah satu universitas di Yogyakarta.

Menekuni jejak kedua orang tuanya, Anies mengenyam pendidikannya sampai dengan S3. Ketika tengah mengejar gelar sarjana ekonomi di Universitas Gadjah Mada (UGM), dirinya aktif berorganisasi di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan menjadi salah satu Majelis Penyelamat Organisasi HMI UGM.

Tak hanya itu, beliau juga menjadi salah satu anak berprestasi yang mendapatkan beasiswa penuh dalam menempuh pendidikannya di Amerika, baik itu S2 di University of Maryland dalam bidang International Security dan Economic Policy maupun S3 ilmu politik di Northern Illinois University. 

Setelah selesai menempuh pendidikannya, Anies kembali ke Tanah Air dan meraih beberapa prestasi, diantaranya adalah menjadi rektor termuda di Indonesia, mendirikan Gerakan Indonesia Mengajar (GIM) pada tahun 2009, dan menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017/2022.

Ketika menjadi orang nomor 1 di DKI Jakarta pun, Anies memperoleh beberapa pencapaian seperti menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 26,9% pada tahun 2021, masuk jajaran 21 pahlawan transportasi dunia tahun 2021, bahkan membawa DKI Jakarta meraih Sustainable Transport Award (2021) usai menginisiasi integrasi transportasi publik.

Walaupun track record yang sangat bagus, menganalisis gagasan yang diklaim oleh calon presiden menjadi suatu langkah cermat dalam memilih. Nah, dalam menjelaskan hal tersebut, berikut beberapa gagasan dari Abah Anies yang sejalan dengan urgensi anak muda saat ini!

Menciptakan Pendidikan yang Terjangkau dan Berkualitas

Pendidikan menjadi isu penting yang perlu dibahas karena berkaitan erat dengan kualitas dari sumber daya manusia yang ada. Dalam hal ini, Anies menggagas pendapat bahwa perlu ditingkatkannya pemerataan akses pendidikan Indonesia sampai dengan pendidikan tinggi.

“Pendidikan tinggi harus menjadi institusi yang bisa diakses oleh anak siapa saja, bukan hanya anak kelas menengah Indonesia. Pendidikan yang harganya terjangkau, biayanya terjangkau, dan pemerintah memiliki tanggung jawab mengurangi beban pengelola kampus.” ucapnya.

Jika mengacu pada maraknya kasus mahasiswa saat ini yang kesulitan membayar biaya kuliah sampai berujung pada melakukan pinjaman online (pinjol), tentunya gagasan tersebut akan membantu dalam meringankan beban pembiayaan mereka. 

Membangun Minimal 14 Kota Penggerak Perekonomian

Sejalan dengan terjadinya bonus demografi, jumlah lapangan pekerjaan harus ditingkatkan untuk mengimbangi perkembangan jumlah usia produktif di Indonesia. Dalam menjawab hal tersebut, Anies menginisasikan minimal 14 kota untuk dapat menjadi mesin penggerak perekonomian.

“Kita menginginkan dan merencanakan kota-kota di seluruh Indonesia minimal 14 kota menjadi mesin penggerak perekonomian yang memungkinkan bagi semua untuk bisa mendapatkan lapangan pekerjaan yang setara.” gagasnya. 

Menjunjung Kebebasan Berekspresi

Kaum muda cenderung identik dengan cara berpikirnya yang kritis. Menurut Anies, pemikiran tersebut merupakan salah satu hal yang harus dipertahankan untuk menciptakan sebuah negara yang adil. Oleh karena itu, dirinya mengklaim akan menjamin wadah dalam kebebasan berbicara, berkumpul, dan berekspresi.

"Mengkritik pemerintah itu sah dan itu boleh apalagi dilakukan oleh kampus-kampus. Kenapa ini terjadi? Nah bayangkan, Ketika ada praktek-praktek ketidakadilan, ketika ada tindakan-tindakan negara yang salah, kampus diam. Kampus gak berbicara. Lalu siapa yang berbicara?" tegasnya.


(Tcn/Tcn)

Tags

tag_fill_round [#1176] Created with Sketch.

Berita terkait