Puasa Ramadhan Pengaruhi Jumlah Mikrobiota Usus Menjadi Lebih Kaya

Rabu, 20 Maret 2024

Penulis: Rifanya Putri Amanu

image-main-content
Foto: Ilustrasi Perut (Freepik)

Kesehatan - Pada tanggal 12 Maret 2024, pemerintah telah menetapkan permulaan dari bulan Ramadhan.

Di bulan penuh keberkahan ini umat muslim di seluruh dunia diwajibkan untuk berpuasa selama satu bulan penuh.

Puasa Ramadhan sendiri merupakan salah satu praktik agama yang memiliki manfaat kesehatan bagi manusia, khususnya pada sistem pencernaan tubuh manusia.

Penelitian menyebutkan bahwa puasa satu bulan penuh dapat meningkatkan kesehatan saluran pencernaan dan juga penyerapan nutrisi yang lebih baik.

Sejalan dengan hal tersebut, ketika seseorang berpuasa, perut akan menjadi kosong selama kurang lebih 14 jam dan akan terisi setelah azan maghrib berkumandang.

Para ilmuwan menyebutkan bahwa dalam menjalankan puasa ramadhan terjadi perubahan pola makan yang ternyata akan berpengaruh secara signifikan terhadap sistem pencernaan.

Pola makan yang teratur dalam kurun waktu yang terbatas dapat membantu memperbaiki lingkungan pada saluran pencernaan, seperti ketersediaan nutrisi dan juga pH. 

Hal ini dapat mendukung pertumbuhan bakteri yang bermanfaat bagi tubuh sobat.

Kelimpahan bakteri baik seperti Bifidobacterium dan Lactobacillus dapat membantu dalam memecahkan makanan dan menghasilkan senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan, bahkan membantu mencegah dan meredakan diare.

Selain itu, peningkatan mikrobiota Lactobacillus dapat menstimulasi sistem kekebalan tubuh manusia.

Manfaat lain dari puasa ramadhan adalah dapat menurunkan jumlah bakteri patogen atau bakteri yang dapat merugikan dalam saluran pencernaan. 


(Rfn/Tcn) 


Sumber:
https://theconversation.com/puasa-ramadan-bisa-tingkatkan-kesehatan-saluran-pencernaan-dan-penyerapan-nutrisi-202633  

https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/30847/15711207.pdf?sequence=1 

Tags

tag_fill_round [#1176] Created with Sketch.

Berita terkait