Diam-diam Menghanyutkan, Starbucks Berhasil Himpun Uang Sampai 24,38T!

Senin, 04 September 2023

300

Penulis: Faruq Bytheway

image-main-content
Foto: Starbuks (instagram).

Finance - Sobat Youtz pasti kalo ditanya siapa di sini yang sering nongkrong di Starbucks, pasti jawabannya "aku aku aku!"

Ya, kedai kopi sejuta umat dan yang menjadi   salah satu terbesar di Indonesia ini berhasil menghimpun uang sebesar 24,38 T. Waw! Nggak kalah dengan bank besar yang ada di Indonesia ya.

Perusahaan kopi dan jaringan kedai kopi global asal Amerika Serikat (AS) ini yang berkantor pusat di Seattle, Washington, AS tercatat memiliki 35.711 kedai yang tersebar di 84 negara, per tahun 2022. Di Indonesia sendiri, Starbucks dikelola oleh PT Map Boga Adiperkasa Tbk. (MAPB), anak usaha dari raksasa ritel Indonesia PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI). 

Dengan memanfaatkan ekosistem yang luar biasa, Starbucks memiliki 'Starbucks Card' untuk sistem pembayaran. Kartu ini dapat menampung saldo sesuai dengan nominal uang yang diinginkan dan digunakan para pelanggan untuk bertransaksi di kedai kopi tersebut.

Starbucks juga menawarkan sejumlah promo untuk transaksi menggunakan Starbucks Card. Mulai dari potongan harga hingga beli 1 gratis 1 dengan syarat dan ketentuan tertentu. 

Bahkan dalam catatan ahli strategi Tom Alder, total nilai dari Starbucks Card di AS saja sebesar US$ 1,6 miliar atau Rp 24,38 triliun (Rp 15.235). Adler mengatakan ini mengindikasikan bahwa Starbucks adalah salah satu bank terbesar di AS secara terselebung. 

"Dengan kata lain, pelanggan meminjamkan Starbucks $1,6 miliar tunai, bunga 0%!" Ujar Adler dalam materi presentasinya, dikutip dari detik.com Senin (4/9/2023). 

Sementara itu, sebanyak 85% dari perbankan AS tidak memiliki himpunan dana sebesar US$ 1,6 miliar. Meski begitu Starbucks bukanlah perusahaan perbankan. Para pemegang Starbucks Card pun tidak dapat menarik saldo selayaknya mereka dapat menarik uang di bank. 

Di sisi lain, raksasa kedai kopi itu tidak diharuskan untuk memiliki saldo kas yang besar jika terjadi penarikan massal. "Mereka bebas membelanjakan uang ini untuk apa pun yang mereka inginkan, seperti membuka 150 lebih toko baru setiap bulannya," terang Alder. 

Terlebih lagi, katanya, aplikasi Starbucks app adalah platform pembayaran seluler kedua yang paling banyak digunakan di AS. Aplikasi itu duduk di antara Apple Pay dan Google Pay dalam jajaran aplikasi pembayaran terbanyak yang digunakan di AS.

 

(Fli/Agm)

Tags

tag_fill_round [#1176] Created with Sketch.

Berita terkait