Cara Menjaga Etos Kerja untuk Kamu Si Pekerja Remote

Rabu, 25 Oktober 2023

Penulis: Fildzah Izzati Ishmah

image-main-content
Foto: Freepik

Edukasi -  Sobat Youtz, setelah melewati masa-masa Covid-19 kita semakin terbiasa dengan fleksibilitas pekerjaan, istilah ini juga merujuk pada mode pekerjaan yang dapat dilakukan di rumah atau Work From Home, (WFH). 

Mode kerja WFH familiar dikenal saat dunia dilanda Covid-19, yang mana seluruh pekerjaan yang biasa dilakukan di kantor berubah menjadi pekerjaan yang dilakukan di rumah saja untuk menghindari penyebaran virus Covid-19. 

Setelah kita memasuki masa transisi dari pandemi Covid-19 ke masa endemi kita justru didorong lebih fleksibel dengan mode pekerjaan Work From Anywhere (WFA). 

Hal ini karena banyak perusahaan atau instansi yang sudah terbiasa dan merasakan bahwa bekerja dari rumah tanpa harus ke kantor tetap bisa membuat produktif, asalkan mampu beradaptasi dengan teknologi dan manajemen waktu yang baik. 

Namun karena kondisi yang sudah cenderung normal, untuk menghindari stress dan rasa bosan di rumah, maka istilah WFH saat ini tergantikan dengan WFA lebih familiar. Istilah WFA ini kita kenal juga dengan istilah remote. 

Bahkan sampai saat ini, dimana status Covid-19 sudah resmi dicabut, namun pekerjaan model ini tetap masih digunakan apabila dirasa masuk kantor tidak diperlukan di waktu-waktu tertentu, bahkan banyak sekali model pekerjaan model partial atau full remote yang saat ini bisa kita akses lowongan kerjanya di berbagai platform open job. 

Pekerjaan model remote memiliki banyak sekali keuntungan sekaligus tantangan, diantaranya pekerjaan lebih fleksibel karena kita bisa mengerjakan pekerjaan kapan dan dimana saja asalkan sesuai deadline dan output yang diharapkan. 

Hal ini juga bisa membuat kita memiliki waktu luang, yang seharusnya kita gunakan untuk perjalanan pulang pergi ke kantor, namun waktu tersebut dapat kita manfaatkan untuk hal lain. 

Tapi tidak dapat dipungkiri, pekerjaan model remote terkadang membuat kita tidak memiliki batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, karena berbagai potensi sangat mungkin terjadi, seperti adanya tugas pekerjaan yang datang justru pada waktu-waktu istirahat, seperti menjelang sore ke malam, atau instruksi yang terlalu pagi dari atasan. 

Selain itu, pekerjaan remote sangat memungkinkan kita untuk menunda pekerjaan dan menumpuk pekerjaan di waktu-waktu tertentu sehingga hal ini justru membuat kita stres karena pekerjaan yang mendekati deadline. 

Pekerjaan yang dilakukan secara remote juga bisa berpotensi mengakibatkan tidak tumbuhnya kreativitas karena tidak ada teman berdiskusi secara langsung atau karena faktor tidak ada yang mengawasi. 

Lalu bagaimana menyikapi hal ini?

Sobat bisa mencari tahu apa yang membuat kita menjadi stress, malas, tidak ada semangat, tidak ada inspirasi dalam mengerjakan sesuatu, atau cenderung menjadi deadliner dengan kemampuan manajemen waktu yang kacau. 

Pertama, Sobat bisa membatasi waktu-waktu tertentu untuk menjauhi hal yang dapat dengan mudah mengganggu aktifitas kerjamu dalam menghasilkan output, misalnya dengan silence HP atau menghindari social media. 

Sobat juga bisa melakukan diskusi dengan zoom meeting, telpon, atau bertemu dengan rekan kerja untuk berdiskusi dan bekerja bersama untuk meningkatkan mood baik kita dalam bekerja. Hal ini juga bisa kita gunakan sebagai kesempatan berdiskusi mengenai hal-hal yang tidak dipahami. 

Bisa juga dalam kesempatan ini, kita dan rekan kerja kita bisa bertukar pikiran. Selain itu, Sobat juga harus bisa mengatur waktu sendiri. 

Jika Sobat tidak ingin sering diganggu di waktu-waktu istirahat, maka di waktu jam kerja pastikan pekerjaan kitaselesai dengan baik sesuai kualitas output yang diharapkan, dan pasang boundaries agar kehidupan pribadi dan pekerjaan tetap terpisah sehingga kita bisa menikmati hidup. 

Bekerja secara remote memang menuntut kita cukup kreatif dalam menentukan sistem kerja, terutama mengenai model tempat kita bekerja yang bisa membuat kita nyaman dan tenang dalam bekerja. 

Oleh karena itu kenali waktu dan cara kita bekerja untuk mencapai produktivitas yang baik dan etos kerja yang  terjaga, sehingga menghasilkan output yang berkualitas.

Gimana menurut Sobat Youtz?

 

(Fli/Frq)

Tags

tag_fill_round [#1176] Created with Sketch.

Berita terkait