Atasi Nyamuk Aedes aegypti Penyebab DBD dengan Nyamuk Wolbachia

Selasa, 21 November 2023

300

Penulis: Anna Lutfhiah

image-main-content
Ilustrasi: Freepik

Kesehatan -  Sobat Youtz, kalian pasti pernah dengar dong nama nyamuk penyebab DBD? Yup! Nyamuk Aedes aegypti. Eh tapi kalau nyamuk Wolbachia, sobat udah pernah dengar belum? Hmm… kira-kira apa ya nyamuk wolbachia itu?

Jadi sobat youtz, nyamuk wolbachia itu merupakan nyamuk yang mengandung bakteri Wolbachia. Bakteri Wolbachia adalah bakteri alami yang ada pada tubuh 6 dari 10 jenis serangga, seperti nyamuk, lalat buah, ngengat, capung, kupu-kupu, dll. 

Diketahui, bakteri Wolbachia yang ada pada tubuh nyamuk Aedes aegypti dapat menurunkan replika virus dengue, sehingga hal ini dapat mengurangi kapasitas nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor dengue. 

Tak hanya itu sobat, mekanisme yang terjadi antara virus dengue dengan bakteri Wolbachia ini adalah melalui mekanisme kompetisi makanan antara virus dan bakteri, jadi dengan kata lain bakteri dan virus yang ada pada tubuh nyamuk berebut makanan. 

Semakin sedikit virus dengue mendapat porsi makanan, maka semakin kecil kemungkinannya virus tersebut dapat tetap hidup dan berkembang biak. 

Nah, sempat beredar kabar juga bahwa nyamuk Wolbachia adalah nyamuk hasil rekayasa genetika, namun ternyata hal tersebut tidaklah benar, karena Wolbachia sendiri merupakan bakteri alami yang ada di dalam tubuh serangga yang berasal dari inang aslinya yaitu Drosophila melanogaster. 

Sampai sini sudah mulai paham kan, sobat youtz? Bagaimana mekanisme nyamuk Wolbachia ini dapat mengatasi penyebaran virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti? 

Nah, oleh sebab itu, atas dasar ini lah, The World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta yang dijalankan oleh Prof. Adi Utarini melakukan penelitian terkait pengendalian virus dengue dengan menggunakan nyamuk Aedes aegypti yang telah mengandung bakteri Wolbachia. 

Nyamuk Wolbachia tersebut dikembangbiakkan sebanyak-banyaknya guna mencegah penyebaran virus dengue. 

Dari sisi aspek keamanan wolbachia, hasil analisis risiko yang diinisiasi oleh Kemenristekdikti dan Balitbangkes, Kemenkes, pada tahun 2016 dengan membentuk 20 orang anggota tim independen dari berbagai kepakaran menyebutkan bahwa nyamuk Wolbachia memiliki tingkat risiko rendah bagi manusia dan lingkungannya. 

Nah, so itu dia sobat youtz, sekilas tentang nyamuk Wolbachia Eits, tapi perlu diingat ya, walaupun sudah ada nyamuk Wolbachia, kita masih harus perlu nih menerapkan 3M+ (menguras, mendaur ulang, menutup) dalam kehidupan sehari-hari, hal itu sebagai bentuk pencegahan mandiri terhadap virus dengue.

 

(Ann/Frq)

 

 

Daftar pustaka: 

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20220722/3340692/wolbachia-inovasi-baru-cegah-penyebaran-dbd/

https://ugm.ac.id/id/berita/pakar-ugm-nyamuk-wolbachia-aman-bagi-manusia-dan-mampu-menurunkan-kasus-dbd/#:~:text=Seperti%20diketahui%2C%20Wolbachia%20adalah%20bakteri,nyamuk%20tersebut%20sebagai%20vektor%20dengue.

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20231119063210-37-490135/apa-itu-nyamuk-wolbachia-karya-bill-gates-pembasmi-dbd

https://news.republika.co.id/berita/s4dflr320/apa-itu-nyamuk-bionik-wolbachia-yang-penyebarannya-ditolak-warga-bali

https://ayosehat.kemkes.go.id/pemberantasan-sarang-nyamuk-dengan-3m-plus#:~:text=Langkah%20ini%20biasa%20disebut%20dengan,membawa%20virus%20DBD%20pada%20manusia.

Tags

tag_fill_round [#1176] Created with Sketch.

Berita terkait

gambar berita terbaru
Kenapa Menguap Bisa Menular?

Kesehatan - Sobat youtz, siapa yang merasa dirinya ngantukan terus dan sering menguap? Atau sobat youtz pernah n...

Health

Kamis, 11 Januari 2024